PADANG, - Seorang driver ojek online (Ojol) bernama Muhammad Syakbiratul atau Ratul (22) diduga menjadi korban pencurian dengan kekerasan oleh segerombolan orang di Simpang Lubuk Begalung, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang pada Selasa (17/12) dini hari.
Berdasarkan surat laporan pengaduan korban, kejadian berawal ketika korban baru saja mengantarkan penumpang di Kampus Universitas Andalas (Unand). Kemudian, korban pulang menuju Jalan Bypass ke arah Lubuk Begalung namun karena ada peristiwa tawuran, korban pun melambatkan motornya karena takut jadi bulan-bulanan pelaku tawuran.
Saat di simpang empat Lubuk Begalung, tiba-tiba saja mobil brio dengan nomor polisi BA 1114 NQ menyerempet motornya, lalu sopir mobil tersebut membuka jendela mobil dan menembak lengan kiri korban.
“Saat menyerempet, saya sempat mengelak tetapi dia kembali memepet saya kemudian menembak saya pakai senjata api hingga mengenai lengan kiri. Saya pun terjatuh dan tersungkur di aspal,” ujarnya.
Setelah itu, sopir tersebut turun dan memukul korban sebanyak empat kali. Lalu, korban dinaikan ke mobil dan diapit dua orang pria lainnya.
“Saya juga melihat dua pria datang menggunakan motor Honda Vario warna putih mendorong motor saya. Kemudian, saya dinaikan ke atas mobil,” katanya lagi.
Selain itu, korban juga melihat seorang perempuan berambut pirang di antara rombongan itu yang duduk di kursi penumpang sebelah sopir. Perempuan itu mengambil handphone miliknya dan meminta pola handphone tersebut.
Selanjutnya, korban pun dibawa oleh rombongan tersebut. Ketika sampai di Bank BRI Simpang Lubuk Begalung, mobil berhenti sebentar dan terdengar obrolan antara sopir. Korban sempat melihat mobil tersebut adalah Toyota Innova.
Kata sopir itu ‘kaja kaja dapek sasak an se‘ begitu katanya. Setelah itu perjalanan berlanjut hingga ke arah Pegambiran hingga Simpang Batung Taba,” ujarnya.
Ia mengaku melihat lagi sopir menembak seorang pengendara motor. Sang sopir diketahui melepaskan tembakan beberapa kali.
Sementara itu, saya kembali dipukuli oleh pria di sebelah kanan saya sebanyak satu kali,” ujarnya.
Ketika sampai lagi di simpang empat Lubuk Begalung, rombongan tersebut menginterogasi korban dengan menanyakan apakah dirinya ikut tawuran.
“‘Ikuik tawuran ang, rombongan ma rombongan ang tu’. Saya diam saja dan kembali dipukuli oleh sopir. Mereka kembali bertanya ‘dima ang ka den turunan lai ko’, saya tetap tidak menjawab. Salah satu dari mereka berkata ‘di Simpang Haru se lah ang den turunan lai yo’. Saya menjawab ‘siap pak’ karena saya ketakutan,” ungkapnya.
Akhirnya, korban pun diturunkan di Simpang Haru, sementara para rombongan tersebut pergi.
“Atas kejadian ini saya mengalami kerugian materil sebesar Rp25 juta dan juga mengalami luka-luka. Saya melaporkan hal ini ke Polresta Padang,” pungkasnya dalam surat pengaduan itu.
Hingga berita ini tayang belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Sumbarkita masih terus menghimpun informasi lebih lanjut.