Miris! Sejumlah Murid Diduga Alami Kekerasan Fisik di PAUD Kota Padang, Digigit hingga Ditampar


PADANG - Dugaan tindak kekerasan terjadi di Taman Kanak-kanak di Kota Padang. Aksi tidak terpuji itu terjadi di sebuah PAUD Tahfidz Nurul Quran di Sawah Liek, Kecamatan Nanggalo.

Informasi yang didapat beberapa murid menjadi korban kekerasan dan bully oleh murid lainnya di sekolah tersebut.

Diantaranya bahkan mengalami cedera di beberapa bagian tubuh akibat digigit, ditampar dan dugaan tindak kekerasan lainnya.

Sontak kejadian tersebut menuai protes orang tua sehingga melapor ke dinas terkait.

"Kita melaporkan tindakan kekerasan yang terjadi di  PAUD Nurul Quran di Sawak Liek. Kami langsung mendatangi Dinas Pendidikan Kota Padang untuk menanyakan tindaklanjut terkait kekerasan terhadap anak kami," kata Ahmad Yusri, salah satu orang tua korban seperti dilansir Post.web.id mellaui knala YouTube @Official Padang TV News, kamis, 17 Agustus 2023.

Ahma Yusri menjelaskan, tindakan kekerasan yang dialami anaknya yang berusia 4 tahun oleh teman-temannya pada 29 Juli dan 31 Juli.

Namun yang ia sayangkan meski telah diberitahu pihak sekolah terkesan diabaikan. Atas kejadian tersebut sang anak tidak mau sekolah lagi.

Selain anak Ahmad Yusri, tindakan kekerasan juga dialami beberapa orang murid lainnya salah satunya dialami anak dari Fajar.

Fajar mengungkapkan lebih memilih tidak melanjutkan pendidikan anaknya di sekolah tersebut. Setelah kejadian ia mengajak para orang tua lebih berhati-hati dalam memilih sekolah bagi anak-anak.

Sama halnya dengan Ahmad Yusri. Fajar juga berharap Dinas Pendidikan Kota Padang melakukan pengawasan terhadap TK atau PAUD yang ada, terutama guru untuk dipekerjakan benar-benar berlatar belakang pendidikan yang tepat karena dalam mengajar perlu adanya metode sesuai usia muridnya.

"Kemarin sekolah TK, di hari pertama dia dipukul oleh temannya. Lalu di klarifikasi ke sekolah, kata pihak sekolah memang ada anak saya dipukul temannya dan itu udah jadi selesaikan oleh pihak sekolah tapi saya terus memantau beberapa hari kedepannya dan pada hari berikutnya juga ada pemukulan. Bahkan seorang dari ketua di sana digigit telinganya oleh anak yang sama," katanya.

Maka dalam hal ini, Fajar berharap perlu disikapi serius karena ini boleh jadi akan berulang pada anak-anak yang lain dan juga kemungkinan kepada anaknya sendiri itu.

"Saya tidak yakin lagi untuk meneruskan anak saya di sana, tidak yakin anak saya terus saya biarkan belajar berproses di sekolah yang semula," katanya. (*)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama